Kamis, Desember 31, 2009

Di Akhir Tahun

2009 udah mentutup matanya, diganti oleh 2010 yang sudah menanti di depan. Di penghujung tahun ini, Indonesia kembali kehilangan satu tokoh besarnya. Beliau bernama Abdurrahman Wahid, atau lebih akrab dipanggil Gus Dur. Semoga arwah beliau diterima di sisi-Nya, di tempat terbaik. Amin. Selama setahun ini, gue masih berusaha untuk menyelesaikan kuliah gue untuk keluar secepatnya dari UI. Gue juga udah merasakan magang di konsultan pajak dan merasakan iklim kerja sebenarnya di kantor yang sedikit gokil. Pernah suatu hari gue lagi ngerjain kerjaan di Excel, tiba-tiba dateng senior gue ke ruangan.

"Jal, ada INDONESIA gak?"

Heh? Apa itu yang dimaksud Indonesia? Gue tau itu sebuah negara kesatuan yang mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika, tapi apakah jawaban itu yang diperlukan?

"Indonesia apaan mas?", kata gue mencoba memperjelas situasi yang sedikit membingungkan itu.

"Alah, pake belagak gak tau. Pelm Indonesia, 3 GP!!"

Oalah. Dia minta pornografi. Untungnya gue banyak contact dan relasi yang memungkinkan gue untuk memenuhi permintaan senior gue itu. Tadinya gue gak mau ngasih, tapi liciknya dia mengancam nilai. Terpaksa gue penuhi nafsu bejatnya itu (Mmmm... Terdengar seperti pengakuan korban perkosaan). Gue bilang, "Ini lagi ada kerjaan mas, deadline besok". Eh dia malah, "Kerjaannya sape sih? Toni (bukan nama sebenarnya) ye? TOOONNN!! ITU MASIH LAMA KHAN!!?" Gak beberapa lama, dateng senior gue yang ngasih kerjaan. Disusul senior-senior lainnya.

"Cina atau Jepang ada kagak?"

"Arab sama India tuh, jarang, cakep..."

"Yang ituu aja.. yang amatir gitu, yang video rumahan"

"Baik-baik, semua sabar. Antri yaa...", gue hanya bisa pasrah. Gue bisa dijerat UU Pornografi karena mendistribusikan barang haram tersebut ke satu kantor. Tapi gak masalah, asal nilai bisa aman dan terkendali.

Selain itu, skripsi gue udah rampung setengahnya, ditandai dengan selesainya prosesi sidang outline gue. Prosesi sidang itu sendiri berjalan lancar aja. Tadinya gue sempet ngerasa takut karena yang jadi ketua sidang gue adalah dosen yang kemeja-nya belum gue balikin. Bukan karena gue maling kemeja atau gue minjem kemeja dia untuk ngelamar kerja, lebih-lebih kemeja fettish, ogah. Kalo pun gue fettish , pasti sama hal yang lebih okeh.

Ceritanya gue dikasih kepercayaan untuk bikin 31 kemeja lapangan pengajar untuk mata kuliah Metode Penelitian Sosial ke Kuningan, Jawa Barat, bukan deket Gatot Subroto. Berhubung dikasih waktu cuma 1 minggu untuk produksi kemeja, terjadilah kesalahan teknis. Ukuran yang dikasih di awal gak sesuai dengan hasil akhir. Jadinya, kemeja tersebut gak muat dan gue suruh revisi itu kemeja. Damn. Gue bikin mentok sementok-mentoknya, tapi gue tetep gak yakin bakal muat. Pengen rasanya nambahin kain perca warna merah polkadot. Tapi itu akan membuat dia terlihat seperti badut. Kasihan.

Kalau dia terkenal baik sih gue santai-santai aja. Sayangnya dia terkenal sebagai dosen jutek yang suka sinis sama mahasiswanya. Oleh karena itu, gue sidang sambil bawa itu kemeja. Rencananya kalo gue didesek, ditanya-tanya sampe gue bingung, gue bakal ngangkat kemeja ke atas sambil dengan korek di bawahnya.

"SEKALI LAGI ANDA BERTANYA, KEMEJA INI SAYA BAKARRR!!! SAYA SERIUS!!!"

Untungnya pada hari itu dia menjadi orang paling baik di dunia. Gue juga takjub dengan perubahan yang ada. Dia menjadi penyabar, tutur katanya lembut, dan bisa mengayomi. Cocok untuk jadi istri yang baik. Kalo dia cewek gue nikahin kali. Skripsi gue gak banyak direvisi oleh dia sebagai ketua sidang, penguji ahli, dan pembimbing gue. Alhamdulillah. Sekarang tinggal melanjutkan apa yang udah ada. Gue harus sembuh dari outline syndrome. Sejak outline tanggal 14 Desember sampe sekarang, 31 Desember, itu skripsi belum gue sentuh lagi. Berasa udah lulus kali ya, tinggal bikin toga-nya aja. Dibuat dari kaen poster film panas bioskop murahan.

Tahun 2009 ini gue bener-bener sendiri tanpa ada yang menemani sejak 4 tahun belakangan. Well, gue cukup menikmati kesendirian (atau kebebasan, tergantung dari sudut mana memandang) ini. Terkadang saat ngeliat temen-temen gue yang berpasangan saling berselisih paham karena hal-hal sepele kayak "Kok ada suara cewek di telepon? Siapa itu?" atau menjadi tahanan kota karena gak keluar surat jalan dari pasangannya, gue merasa bersyukur sendiri karena bisa bebas bergerak mengarungi lautan. Tapi saat gue butuh seseorang untuk berbagi, cerita, atau sekedar pembicaraan ngalor-ngidul tanpa arah, gue berasa banget gak punya sosok itu.

Enough for the past. Untuk ke depannya, pastinya gue berencana untuk nyelesain skripsi gue yang setengah terbengkalai itu dan lulus dari kampus FISIP UI. Memakai toga dan sebagainya. Mendapatkan satu kertas A4 bertuliskan IJAZAH, satu kertas kecil yang bisa dengan mudah hancur terkena air. Refleksi lembaran 5 tahun hidup gue di kampus.

Gue juga mau mencoba merintis usaha untuk menghasilkan uang. Gue bosan dengan asupan. Malu sama umur yang belum bisa mencari uang secara konstan. Semoga apa yang akan gue rintis nanti akan berhasil ke depannya. Amin. Apa usahanya? Gue berencana untuk mengurangi tingkat gembel yang cukup tinggi di Jakarta. Dimana gue punya ide untuk mendaur ulang gembel menjadi plastik Alfa Mart. Menurut penelitian yang dilakukan Dr. Ekky, seorang mahasiswa Kesejahteraan Sosial, kulit gembel alot dan memiliki zat kimia berbahaya. Oleh karena itu gak bisa dikubur di dalem tanah. Solusinya, ya itu. Dibikin plastik Alfa Mart. Niscaya akan menjadi plastik yang sangat kuat. Seperti sifat gembel yang diusir balik lagi, plastik ini kalo robek atau hancur akan kembali seperti semula.

Hehee.

Gak lah, emang gue Hitler. Pokoknya gue mau memulai suatu usaha lah.

Apa lagi ya? Mungkin juga mencari pasangan baru, tapi itu gak terlalu diniatin. Seperti teori BAB (Buang Air Besar) yang gue temukan, yang akan gue patenkan untuk menjatuhkan teori gravitasi Isaac Newton. Inti teori BAB adalah let it flow. Analoginya seperti ini, coba lah BAB dipaksakan. Dia gak akan mau keluar bukan? Seberapa kerasnya kita ngeden sampe mengeluarkan berbagai bebunyian aneh, tetep aja itu muatan gak bisa keluar. Malah bisa jadi ambeien. Sama dengan nyari pasangan, jangan terburu-buru. Kalau kata Dewa "Beri sedikit waktu biar cinta terbiasa". Kalau kata gue "Cinta jangan dipaksa, nanti bisa ambeien". Harus pelan-pelan, sabar. Coba diiringi dengan nyanyi-nyanyi kecil atau membaca buku. Kalau perlu dirayu, "Ayo donkk.. keluarr... keluaar...". Pertamanya memang dia akan keluar malu-malu. Tapi pada akhirnya semua rasa yang ada akan keluar. Pada akhirnya, kita akan merasa lega.

Walaupun teori itu jijik, gue tetap bangga menelurkan teori BAB. Hehee.

Oiya, gue juga mempunyai resolusi untuk menaikkan level ibadah gue, yang seperti gue bilang di postingan sebelumnya, ada di lantai basement paling bawah. karena setiap usaha yang gue lakuin itu gak bisa berhasil tanpa izin dari-Nya. Gue juga mau mengungkapkan rasa syukur atas apa yang udah gue dapet selama ini.


Well, let's hope for a better year and a better life.
Tommorow is a mistery, yesterday is a done.


Cherioo...!!



-=M=-

2 comments:

Miranti Gartika mengatakan...

outline syndrome gw 1 bulan jal! n stelah itu ditambah lagi 1 bulan gw sakit. haha..jangan sampe kayak gw...

Mirzal Dharmaputra mengatakan...

@miranti : haduh, gue harus cari obat secepatnya! ahahaa...